Sabtu, 21 Juli 2018

Prau Layar

Prau Layar

Oleh Victor Christianto


Mark 4:37 >>
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

(Artikel ini akan saya tulis singkat saja)*

Pendeta Wahyu Pramudya agaknya penggemar berat lagu Gereja Bagai Bahtera, setidaknya itulah kesan yang saya dapat ketika dalam suatu seminar yang diadakan BPMSW Jatim, beliau mengajak semua peserta agar menyanyikan lagu tersebut dengan segenap hati. Di sela-sela bait demi bait, beliau menyatakan bahwa ada banyak jemaat yang sok tahu dst dst.. Saya tidak akan komentari ini, karena memang begitu bunyi lirik lagu tersebut.

Jadi teringat akan sebuah lagu yang memberi kesan mendalam pada saya. Ketika itu sekitar 2015 saya bekerja di Surakarta di sebuah lembaga kristen, dan setiap selasa sore, pulang kerja teman-teman berlima termasuk saya akan pergi ke suatu rumah joglo milik salah satu tokoh negeri ini. Kami dipersilakan berlatih gamelan sepuasnya, dengan seorang pelatih yang mumpuni tentunya.
Kami bergantian berlatih menggunakan perangkat gamelan tersebut, dan sejujurnya saya merasa sudah agak lupa cara bermain gamelan. Maklumlah terakhir kali main gamelan juga pas SMA aja.
Saya juga sering kleru-kleru memukul alat tersebut pada ketukan yang tepat.
Suatu kali, pas ada teman yang tidak ikut latihan, dan saya kebagian pegang gong. Nah, salah satu lagu yang kami latih adalah Prau Layar, salah satu karya Ki Nartosabdo almarhum yang kabarnya sangat populer di Jawa Tengah.(2)
Nah, ketika lagu itu kami mainkan, saya jadi larut dalam ritme alunan lagu dan gong yang saya pukul kok ya bisa pas terus ketukannya. Pikiran saya seperti mengembara ikut membayangkan sedang naik perahu layar di danau yang sejuk.

Sekarang kisah Pak Martin
Beberapa waktu lalu, Pdt. Martin Krisanto Nugroho yang saya kenal baik sejak masih SMA, mengirimkan link video klipnya di youtube, sangat menarik karena dia menceritakan pengalamannya waktu masih sekolah. Ya biasalah anak muda, tidak dulu tidak sekarang suka ngebut, dan akhirnya sepeda motornya remuk. Diceritakannya betapa dia ketakutan pada ayahnya yang pasti marah.**

Nah, sekarang saatnya masuk perenungan, jika Anda sebagai warga gereja, analogi yang mana yang paling tepat menggambarkan gereja tempat Anda bernaung: bahtera, perahu layar, atau sepeda motor yang dikemudikan cepat tapi agak kacau pengemudinya?

Ijinkan saya mengutip pemikiran salah satu teolog Jepang, almarhum Kosuke Koyama, yang salah satu artikelnya sangat menarik: "Tuhan yang berkecepatan 3 mil per jam."(3)
Kosuke Koyama adalah teolog Asia yang piawai membuat analogi, salah satunya adalah tentang "Tiada gagang pada salib." Maksudnya salib itu mesti dipikul, bukan digenggam seperti palu atau gawai.(4)
Beliau menegaskan betapa sering kita sebagai gereja tergesa-gesa ke sana kemari tanpa tujuan yang jelas. Tidak heran kita sering bingung sendiri lalu berteriak seperti refren lagu Gereja bagai bahtera: "Tuhan tolonglah."
Seandainya kita mengendalikan perahu layar kita sesuai ke mana arah angin (Roh Kudus), meski terasa lambat namun pasti akan berlayar ke tujuan yang tepat. Intinya bukan kecepatan yang penting, namun apakah kita di rute yang memang Tuhan kehendaki.
Menurut penuturan Yesus sendiri, angin (Roh Kudus) bergerak ke mana Dia mau:

"8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau
tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan
tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." - Yoh. 3:8

Lihat juga petikan kisah Filipus :

26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?" - Kis. 8:26-30

Nah, sekarang kembali pada kita: pertanyaannya apakah kita sebagai gereja mau ikut petunjuk Tuhan atau kita mau membajak Tuhan agar mengikuti maunya kita?
Mari kita semua bertobat dan belajar mencari wajah Tuhan sebelum melangkah, seperti Daud, Filipus, Paulus dan lain-lain.(1)
Tuhan menyertai Anda semua. Amin.

note:
* Kisah ini bukan untuk menyindir lho, namun justru untuk menyemangati kedua pendeta yang penulis hormati tersebut. Juga colek Hadi, Benny, Tika dan Oddy :-)
** Artike ini ditulis buat Pdt. Martin Krisanto yang telah berbagi kisahnya.


Versi 1.0: 21 july 2018, pk. 20:35
Versi 1.1: 22 july 2018, pk. 5:55
Victor Christianto
The Second Coming Institute, www.sci4God.com
Books and papers: http://independent.academia.edu/VChristianto

Referensi:
(1) Cindy Jacobs. The voice of God. Light publisher, 2017
(2) Http://lirikcampursarinan.blogspot.com
(3) Kosuke Koyama. Tuhan berkecepatan 3 mil per jam. Url: http://www.sixthgen.com/the-blog/three-mile-an-hour-god
(4) Kosuke Koyama. Tiada gagang pada salib. Lihat karya Evenhaizer Nuban Timo: http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/6281/2/ART_Ebenhaizer%20I.%20Nuban%20Timo_Pencarian%20Kesaksian%20Kristen_fulltext.pdf


Lirik / Syair Lagu
Prau Layar
Cipt: Ki Nartosabdo (alm)

Yo konco ning nggisik gembiro
Alerap lerap banyune segoro
Angliyak numpak prau layar
Ing dino minggu keh pariwisoto
Alon praune wis nengah
Byak byuk byak banyu binelah
Ora jemu jemu karo mesem ngguyu
Ngilangake roso lungkrah lesu
Adik njawil mas, jebul wis sore
Witing klopo katon ngawe awe
Prayogane becik balik wae
Dene sesuk esuk
Tumandang nyambut gawe



Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Computation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta jemaat Minggu, 12 Januari 2020