Jumat, 26 Januari 2018

Menjadi saluran berkat

Menjadi Saluran Berkat

Teks: Kisah Para Rasul 2:45
"dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."


Shalom, saudara-saudari terkasih dalam Tuhan Yesus. Mungkin kita pernah mendengar atau menyanyikan lagu lawas ini:

Jadikan aku saluran berkat
(Ira B. Wilson, 1924 | SCHULER | George S. Schuler,1924 | 6/4 Do = C)

Di dalam hidup berliku – liku, banyak keluh dan kesah.
B'ri terangmu di tempat g'lap itu
Girangkanlah yang susah

Reff
Jadikan aku saluran berkat dan pemancar terang Yesus
Jadikan aku, oh Juru s'lamat, saluran berkat bagi s'kalian.

Bagian 2
Undangkanlah kasih-Nya yang murni, Yesus memb'ri ampunan
Yakinkan orang lain dengan bukti
Hidup yang penuh iman

Dahulu saya juga cukup sering menyanyikan lagu ini, namun kurang sungguh-sungguh menghayati arti lagu ini. Lagu ini boleh dibilang semacam nazar di hadapan Bapa di surga: "jika Engkau memberiku umur panjang dan kesehatan maka aku berjanji menjadi saluran berkat."
Terlalu banyak orang Kristen zaman now hanya mencari berkat-berkat Tuhan, makin banyak dan tidak ada kata puas, namun mereka acap lupa akan tugas menjadi saluran berkat.
Dalam kesempatan kebaktian Natal tahun lalu, Pdt. Stephen Tong bercerita tentang Rev. Joel Osteen, seorang televangelis yang sangat terkenal di Amerika. Dan gerejanya sangat besar di suatu bukit di Houston, negara bagian Texas.
Suatu kali Houston mengalami banjir, dan sebagian besar kota itu terendam. Di antara daerah yang tinggi adalah bukit tempat gereja Osteen. Tapi sungguh tidak disangka orang, dia memerintahkan untuk menutup rapat-rapat pintu gerejanya bagi pengungsi. Dia mengatakan bahwa gereja tersebut hanya untuk para anggota. Akhirnya, muncul kartun di surat kabar yang menyindir sikap Osteen.

Gereja yang cair
Demikian pula dengan banyak gereja di negeri ini, kita semua mesti bertobat dari sikap kaku dan legalis sebagai gereja, dan belajar menjadi gereja yang ramah, terbuka dan cair bagi masyarakat. Lihat buku Liquid Church karya Pete Ward.*
Saya juga sedang belajar menjadi seorang Kristen yang cair, mengalir dan menjadi saluran berkat bagi sesama saya. Kira-kira dua tahun lalu saya mulai mengganti doa saya, dari: "Tuhan berkati dan lindungi saya," menjadi "Tuhan, jadikan aku saluran berkat-Mu bagi sesama."
Dan kira-kira awal tahun 2017 Roh Kudus berbisik bahwa Ia akan menyediakan berkat yang cukup agar saya bisa menjadi saluran berkat. Mulai 2017 itulah saya lebih sering merasakan berkat Tuhan yang melebihi kebutuhan saya, sehingga mulai dapat menolong orang-orang di sekitar saya.

Memberi dan menerima
Saya makin dikuatkan juga oleh karya profesor bisnis dari Wharton, Adam Grant. Beliau menulis bahwa di antara pemberi, penerima dan penyeimbang, si pemberilah yang lebih berpeluang mencapai prestasi dalam hidup. Saya jadi tersadar akan kalimat Paulus: "Lebih berbahagia memberi daripada menerima." (Kis. 20:35)
Jika diringkas, prinsip memberi dahulu baru menerima ini dapat disebut "GaTE principle" (Give and Take Economy), dan ini merupakan antitesis daripada ekonomi berbasis keserakahan dan egosentrisme sebagaimana yang kita pelajari dari buku-buku teks ekonomi, misalnya Adam Smith.
Memang sikap keserakahan itu berawal dari ketakutan dan kecemasan akan hari esok. Namun bukankah Yesus mengajarkan kita untuk tidak perlu khawatir akan hari esok? Dalam tindakan memberi itulah sesungguhnya Anda mengambil tindakan iman akan Tuhan yang Mahabaik yang senantiasa membalas apa yang dilakukan orang. Bacalah janji Tuhan:

"Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Luk. 6:38)

Itulah prinsip ekonomi Kerajaan Surga, ekonomi berbasis rasa aman bukan rasa takut, belas kasihan bukan keserakahan. Karena justru dalam memberi dan berbagilah maka individu menemukan makna akan hidupnya.
Dan ekonomi yang sehat dan membahagiakan adalah jika masyarakat terbiasa untuk saling memberi, itulah landasan kohesi sosial. Saya kira nilai-nilai berbagi dan kohesi sosial itu juga merupakan amanat sila keadilan sosial dalam Pancasila.**
Kini saya terus berdoa, "Tuhan. Jadikan saya saluran berkat-Mu yang lebih baik lagi."

Bagaimana dengan Anda?

versi 1.0: 27 januari 2017, pk. 12:43
VC

Catatan:
*terimakasih kepada Bp. Pdt. Dr. Robby Chandra atas seminar beliau tentang Liquid Church, awal desember 2017.
**lihat artikel saya tentang budaya Cin-cai dan welasan dalam terang ekonomi hospitalitas. V. Christianto, Teologi Yesus sobat kita. Penerbit Nulisbuku.com, 2017.

Referensi:
(1) https://letlostgetfound.wordpress.com/2011/07/10/jadikan-aku-saluran-berkat/
(2) Pete Ward. Liquid Church. https://www.amazon.com/Liquid-Church-Pete-Ward/dp/0801047986
(3) Pete Ward. Liquid Ecclesiology. http://www.brill.com/products/book/liquid-ecclesiology
(4) Adam Grant. Give and Take. https://www.ted.com/talks/adam_grant_are_you_a_giver_or_a_taker
(5) Give and take and social solidarity. Url:





Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Computation

Kata-kata terakhir Steve Jobs


Kekayaan Alm. Steve Jobs pemilik Apple Computer Rp. 67 Triliun.

Kata2 terakhir Steve Jobs sebelum meninggal:

"Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobiku tak banyak.
Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama,dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi.

Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.

Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari kehidupan yang mewah — itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.

Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi.
Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.

Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas pun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.

Yang patut kita hargai dan sayangi adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih persahabatan antar-teman."

HARGAI SETIAP DETIK 
DALAM KEHIDUPAN KITA, ISI HIDUP KITA DENGAN PERKARA PERKARA YANG TIDAK BISA DIBELI DENGAN UANG.

Semoga bermanfaat...!

---
* terimakasih kepada Pak Kok Thai telah berbagi kisah ini


Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.

Yesus mengetuk

M E N G E T UK P I N TU*

Pernahkah Anda melihat gambar Tuhan Yesus yg sedang berdiri di depan sebuah pintu sambil mengetuk?
Gambar tersebut dibuat oleh seorang seniman bernama Holman Hunt.
Ada peristiwa menarik saat Holman Hunt membuat gambar tersebut.
Ketika ia sudah selesai menggambar, ia ingin mengetahui tanggapan dari rekan-rekannya terhadap gambar Tuhan Yesus yg sedang berdiri di depan pintu dan mengetuk.
Semua rekan-rekannya dgn teliti dan kritis mencoba menemukan kesalahan dalam gambar tersebut.
Namun, rekan-rekannya tersebut tidak dapat menemukan kesalahan, justru mereka memuji gambar tersebut.
Hal ini membuat Holman Hunt tidak merasa puas, ia memanggil rekan-rekannya yg lain dan memintanya mencari kesalahan dgn lebih teliti secara profesional.
Tetapi, mereka pun tidak dapat menemukan kesalahan.
Sampai salah seorang rekannya yg masih amatir merasa menemukan kesalahan yg sangat mendasar, yaitu bahwa Holman Hunt lupa membuat pegangan pembuka pintu.
Akhirnya semua orang setuju itulah kesalahan mendasar yg dibuat Holman Hunt dalam gambar tersebut.
Tetapi, Holman Hunt memberikan jawaban yg mengejutkan semua orang bahwa itu bukan suatu kesalahan atau keteledoran.
Ia sengaja membuat gambar Tuhan Yesus berdiri di depan pintu yg tidak memiliki handel pintu luar, karena itu adalah gambar Tuhan Yesus yg berdiri di depan
*PINTU HATI* , bukan pintu rumah..........
Pintu Hati hanya bisa dibuka dari *dalam*, sehingga tidak ada handel pintu luarnya.
*Dalam kemahakuasaan-Nya, Tuhan Yesus tidak pernah memaksa seseorang untuk percaya kepada-Nya.
Dia tidak pernah menggunakan kuasa-Nya untuk memaksa Saudara bertobat dari dosa-dosa saudara.
Tuhan Yesus mau setiap manusia menggunakan kehendak bebas yg mereka miliki untuk memilih Dia daripada hidup dalam dosa.
Pilihan ini muncul dari suara hati manusia sendiri yg sudah dicerahkan oleh Roh Kudus.*
*Bila saat ini kita masih jatuh bangun dalam dosa, masih menyembunyikan dosa, atau tidak bisa melepaskan dosa, ingatlah Tuhan Yesus sedang berdiri dan mengetuk pintu hati kita.
*Dia tetap menunggu sampai kamu mau membuka pintu hatimu untuk menerima-Nya.*

*Jadi, jangan kunci hatimu ...... bukalah pintu hatimu lewat heningnya doa dan biarkan Tuhan Yesus masuk dan tinggal di dalam hatimu..*


```TUHAN MEMBERKATI```

---
*Terimakasih untuk bu Nelly



Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.

Warta jemaat Minggu, 12 Januari 2020