Rabu, 22 November 2017

Pelajaran dari Matius pasal 25

Pelajaran dari Matius pasal 25

(Lessons from the Gospel of Matthew chapter 25)

Shalom, saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus. Banyak orang Kristen yang ingin segera menyongsong Yesus yang akan segera datang. Tapi, bagaimana caranya?
Pagi ini (12/11/2017), saya mendengarkan firman yang ditaburkan oleh Bp. Nicholas Kurniawan. Khotbah yang disampaikan sungguh memberkati, yaitu bagaimana kita dapat mengerti makna tersembunyi dari Matius pasal 25:1-13, tentang gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh. Tentu kita ingin bertanya: termasuk yang manakah saya, gadis yang bijaksana atau yang bodoh?
Ada beberapa hal yang cukup penting untuk dibagikan berdasarkan khotbah pagi ini.
Sebenarnya, perikop ini merupakan rangkaian dari nubuat Yesus Kristus tentang akhir zaman mulai dari pasal 24 hingga 25. Namun dalam kesempatan ini hanya akan dibahas tentang 3 perikop dalam Matius pasal 25. Mari kita mulai dengan perikop 25:1-13.

A. Gadis-gadis yang bijaksana dan yang bodoh
Ada beberapa kata kunci yang patut digarisbawahi dalam perikop ini, di antaranya: sepuluh gadis, pelita, minyak, menyongsong, mempelai laki-laki, tertidur, tengah malam, suara orang berseru, hampir padam, pintu ditutup, Aku tidak mengenal kamu, berjaga-jagalah.

Arti kata-kata kunci dalam perikop ini:
- sepuluh gadis: dalam tradisi pernikahan Israel zaman dahulu, mempelai perempuan akan menyambut mempelai laki-laki diiringi sejumlah saksi. Misalnya dalam Kitab Rut, disebutkan bahwa Boas memanggil "sepuluh saksi."
- pelita: setiap dan semua orang Kristen adalah terang bagi lingkungan di sekitarnya, adalah tugasnya untuk menjaga agar pelita itu tidak padam. Bdk. Mat. 5:14-15
- minyak: bahan bakar pelita kita, yaitu hubungan yang karib dengan Bapa di sorga. Sesungguhnya, Bapa rindu agar banyak orang Kristen sungguh-sungguh bergaul karib dengan Dia, seperti Henokh, Abraham, Musa, Daud, Elia, dll. Perhatikan ayat Kej. 5:24, "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah." Jadi bila Anda rindu untuk diangkat oleh Tuhan, maka langkah pertama adalah Anda mesti belajar untuk hidup bergaul karib dengan Tuhan. Bagaimana caranya mengisi minyak itu? Dengan bertekun dalam doa dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Tanpa itu maka minyak kita akan habis, dan akhirnya pelita kita akan padam. Baca Mazmur 1, misalnya: "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. " (ayat 2). Dalam khotbah pagi ini, pak Nicholas menegaskan ada 3 hal yang perlu dilakukan untuk menjaga persediaan minyak kita: sehati dengan Tuhan, sepenuh hati buat Dia, dan berhati-hati bagi Dia.*
- menyongsong: semua orang Kristen tentu bersemangat untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus kali kedua, namun faktanya adalah bukan semua orang sungguh-sungguh bersiap dengan minyak dan pelita yang tidak pernah padam.
- mempelai laki-laki: adalah Yesus Kristus
- tertidur: ternyata semua gadis penyambut mempelai itu jatuh tertidur, karena "mempelai itu lama tidak datang-datang juga."
- tengah malam: ketika sudah jauh malam, artinya kuasa kegelapan kian mencengkeram seluruh bumi. (Dalam salah satu visiun yang saya terima begitu juga ada sahabat yang bercerita memperoleh visiun yang mirip, Tuhan memperlihatkan bahwa hampir seluruh bumi kini telah gelap. Karena tidak banyak lagi umat Kristen yang masih menjaga lampunya bercahaya.)
- suara orang berseru: yang dimaksud di sini kemungkinan adalah suara sangkakala yang ditiup malaikat sebagai tanda peringatan. Dalam beberapa tahun ini banyak laporan tentang suara-suara aneh di langit. Termasuk di Yerusalem ketika makam suci Yesus dibongkar. Itulah pertanda dari surga. Lihat juga salah satu buku saya: "Sangkakala sudah ditiup, apa yang akan Anda lakukan?"**
- hampir padam: perbedaan pokok antara gadis-gadis yang bijaksana dan yang tidak adalah, bahwa yang bijaksana menjaga agar pelita mereka tidak sampai padam (dengan persediaan minyak).
- pintu ditutup: ini yang dimaksud Yesus dengan ungkapan "seperti pada masa Nuh...", ketika orang-orang pilihan sudah masuk, maka pintu akan ditutup.
- Aku tidak mengenal kamu: Jika kita menerima bahwa yang dimaksud dengan minyak adalah pergaulan yang karib dengan Bapa. Maka gadis-gadis yang bodoh yang tidak memiliki persediaan minyak, itu artinya tidak menjaga hubungan yang karib dengan Bapa. Karena itu tidak heran jika Yesus, Sang Anak Domba itu, akan mengatakan : "Aku tidak mengenal kamu."
- berjaga-jagalah: Perikop ini hendak menyampaikan pesan penting yaitu bahwa kita yang menanti-nantikan kedatangan Sang Mempelai Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus, perlu senantiasa berjaga-jaga tidak hanya dengan cara tetap bangun (tidak terlelap), namun juga setia menjaga agar pelita yang kita bawa tidak padam. Jika pelita kita padam saat Yesus Kristus datang, maka pintu akan ditutup dan kita tidak akan memperoleh bagian dalam pesta perjamuan nikah Sang Anak Domba, yaitu Yesus Kristus.
Pertanyaan untuk direnungkan: masih menyalakah pelita Anda? Atau sudah hampir padam? Apakah Anda masih menyimpan persediaan minyak, yakni menjaga hubungan yang karib dengan Tuhan?

B. Perumpamaan tentang talenta
Perikop ini hendak menandaskan pesan Yesus bahwa kita mesti hidup sedemikian rupa sehingga seluruh hidup kita dapat dipertanggungjawabkan di hari Pengadilan Terakhir nanti.
Talenta sering ditafsirkan sebagai ketrampilan, kecerdasan, dan sejenisnya.
Namun makna sesungguhnya sangat luas: bisa berarti harta benda, kesempatan (kairos), bakat, ilmu pengetahuan, jabatan, tenaga, kesehatan, kecakapan khusus tertentu dsb. Yang jelas, Tuhan telah memberikan kepada semua orang, "masing-masing menurut kesanggupannya."
Jadi bukan banyaknya atau besarnya, namun seberapa kali kita dapat melipatgandakan talenta tersebut. Kira-kira mirip seperti konsep ROI (rasio pengembalian investasi, Eng.: "return on investment.")
Tuhan ingin kita mencapai ROI semaksimal mungkin dengan apa yang dipercayakan kepada kita. Simpulan dari perumpamaan ini adalah: ROI=1 berarti kita tidak melakukan apa-apa dengan talenta kita, maka Bapa akan murka dan akan menyebut kita hamba yang malas. Pesan ini bisa dibandingkan dengan misalnya: Yes. 5:2, Luk. 3:9

"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api."

Itulah sebabnya Alkitab menegaskan bahwa kita mesti mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar. (Flp. 2:12)
Istilah Alkitab yang mungkin paling mendekati talenta ini adalah "huparcho" (bdk. Lukas 8:3). Arti sebenarnya dari istilah huparcho adalah: apa yang ada padamu.
Pertanyaan: Sudahkah Anda tahu apa talenta/huparcho Anda? Jika kita ingin tahu apa saja talenta kita, sebagai langkah awal yang baik, berdoalah: "Tuhan, bukakanlah mata hati hamba-Mu ini, apa saja yang ada pada kami, yang dapat kami gunakan untuk melayani sesama dan memuliakan Engkau?"

C. Penghakiman terakhir
Ini mungkin perikop yang paling keras di antara ketiga perikop dalam Matius 25. Karena tidak seperti 2 perikop terdahulu yang berupa perumpamaan, perikop ketiga ini tidak cocok disebut perumpamaan.
Meskipun perikop ini dapat dikomentari dari berbagai segi, satu hal yang sangat unik di sini adalah: "identifikasi Yesus Kristus, Sang Hakim Agung, dengan semua orang yang hina, termasuk yang sakit, di penjara, kelaparan, haus dan telanjang."
Untuk memperjelas bagian ini, khususnya dalam konteks peringatan 500 tahun Gerakan Reformasi yang diawali Martin Luther, izinkan saya mengutip dari renungan Santapan Harian, senin 14 maret 2015. Judul renungan: bukan iman teori tetapi iman kenyataan.

"Bagian ini mengakhiri rangkaian nubuat dan ajaran Tuhan Yesus tentang kedatangan-Nya dan penghakiman akhir kelak. Beberapa hal penting Ia bentangkan. Pertama, seperti halnya Injil harus diberitakan ke sekalian bangsa, hari penghakiman kelak pun meliputi semua bangsa (ayat 32). Kedua, seperti halnya Injil harus direspons oleh masing-masing demikian pun penghakiman itu akan berlaku untuk masing-masing orang (ayat 33). Ketiga, bila dalam warta Injil Yesus datang sebagai Juruselamat dalam kerendahan-Nya, kelak Ia akan datang sebagai Raja dengan segenap kemuliaan-Nya dan semua malaikat-Nya (ayat 31). Ketika itu, keputusan akhir nasib kekal tiap orang akan diambil (ayat 34,41).

Atas dasar apakah keputusan kekal itu Tuhan jatuhkan? Bagian ini mengejutkan sekali. Tradisi Protestan mengajarkan bahwa kita selamat bukan karena perbuatan, tetapi karena iman kepada anugerah Allah. Hanya apabila orang menyambut Yesus dan karya penyelamatan-Nya, orang bersangkutan akan selamat. Namun, bagian ini kini seolah mengajarkan hal berbeda. Semua orang kelak akan dihakimi atas dasar perbuatan baik mereka. Mereka yang memiliki perbuatan kasih nyata kepada sesama, masuk ke dalam kebahagiaan kekal (ayat 35-40). Sebaliknya mereka yang tak berbuat kasih dibuang ke dalam siksaan kekal (ayat 41-46).

Karena itu jangan sekali-kali mengabaikan perbuatan nyata demi menekankan prinsip sola gratia. Namun, jangan juga cepat menyimpulkan bahwa keselamatan adalah hasil amal. Yang Tuhan nilai layak bersama Dia ialah mereka yang melakukan perbuatan berjaga-jaga, mengembangkan talenta, dalam keadaan melayani, dst. Semua perbuatan itu menurut komentar Tuhan sendiri adalah perbuatan "untuk Kristus." Hasil dari menerima penyelamatan dari Kristus adalah memiliki kasih Kristus dan memiliki kepekaan Kristus.

Renungkan: Hasil dari diselamatkan adalah Kristus hidup dan berkarya dalam hidup orang. Bila karya nyata itu tidak ada, maka batallah pengakuan imannya tentang Kristus."

Penutup
Kiranya uraian singkat tentang ketiga perikop dalam Matius 25 di atas akan dapat membantu para pembaca memahami bagaimana kita dapat menyongsong kedatangan Yesus Kristus kali yang kedua secara lebih baik.
Tentunya uraian ini bisa dilengkapi dengan membaca beberapa tafsiran tentang Matius 25. Anda dapat menggunakan apps Tafsiran dari Yayasan Lembaga SABDA yang sudah memuat beberapa tafsiran, misalnya Matthew Henry.
Tuhan menyertai Anda semua. Amin.

Versi 1.0: 12 November 2017, pk. 23:05
VC

Catatan:
*trimakasih kepada Bp. Nicholas Kurniawan, STh.
**V. Christianto. Sangkakala sudah ditiup, apa yang akan Anda lakukan? Surabaya: Penerbit NulisBuku.com, sept. 2016. Dapat dipesan melalui: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup


Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Computation

Paleo-diet

Paleo-diet

Shalom, selamat sore saudaraku. Kita semua pasti sering mendengar tentang berbagai metode diet sehat. Ada berbagai metode yang ditawarkan di berbagai media, mulai dari yang ilmiah, semi-ilmiah, bahkan yang tidak ilmiah sama sekali.
Ada yang menjanjikan hasil yang fantastis dalam kurang dari 14 hari, namun ada yang lebih realistis misalnya menurunkan berat badan hingga 5 kg ber bulan. Dan metodenya pun bermacam-macam, ada OCD, detoks, liposuction, dan ada juga yang menggunakan akupunktur.(3)(4) Anda cukup cari majalah populer apa saja dan pasti ada ulasan tentang diet.

Trending topic
Pokoknya, diet seakan menjadi trend hangat khususnya di kota-kota besar di mana semua orang terobsesi untuk memiliki bentuk tubuh ideal bak dewa-dewi dalam mitologi Yunani kuno. Yang pria ingin "six pack", yang perempuan ingin tubuh langsing mirip para model dan aktris film. Padahal di Perancis, pemerintah mulai mempertimbangkan peraturan yang melarang para desainer untuk mempekerjakan para model super langsing yang secara medis justru sangat tidak sehat.(6)
Demikian juga dengan saya, beberapa waktu lalu saya memutuskan untuk melakukan sesuatu dengan berat badan saya yang sudah beberapa tahun ini lebih mirip gorila ;-)
Memang ada penurunan sedikit akhir-akhir ini. Namun saya ingin hasil yang lebih konsisten. Ada seorang kenalan yang menawarkan resep yang (konon) manjur untuk menurunkan berat badan, namun kapsul tersebut mesti dibeli dengan harga ratusan ribu rupiah per botol. Dan bahkan dengan harga itu, tampaknya tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada efek sampingnya. Bukankah kita sering mendengar ada produk-produk kimia pelangsing perut tapi setelah dicoba berakibat buruk ke fungsi hati (lever) atau ginjal? Jadi saya enggan menggunakan produk-produk pelangsing instan tersebut.
Lalu di tengah kejumudan itu, secara kebetulan saya menemukan sebuah buku yang sangat menarik, kabarnya berdasarkan riset selama lebih dari 30 tahun, namanya metode Paleo-Diet.(1)

Gagasan dasar Paleo-Diet (2)
Metode Paleo-Diet digagas dan diteliti oleh Loren Cordain, PhD, dan kabarnya berdasarkan riset intensif selama lebih dari 30 tahun. Metode ini juga kerap disebut diet penghuni gua (caveman's diet). Diet ini terdiri dari sayuran, ikan, buah, kacang-kacangan yang sesuai dengan diet nenek moyang kita pada zaman Paleolitik.
Menurut buku Paleo Answer(1), melalui metode diet Paleo ini dapat dicapai penurunan berat badan secara signifikan hanya dalam 7 hari.
Sekadar ilustrasi, berikut ini adalah contoh menu sarapan pagi yang disarankan dalam buku Paleo Answer selama 7 hari:
- minggu: telur aduk goreng omega 3 dalam minyak zaitun, dengan jeruk dan teh herbal
- senin: banana blast smoothie dan telur yang diperkaya omega 3
- selasa: omelet so cal dan buah kiwi
- rabu: semangkuk apel, wortel, kismis, dan telur omega 3
- kamis: salmon, bawang hijau, dan omelet jamur. Serta segmen tangerin dan teh herbal
- jumat: dada kalkun panggang tetesi minyak zaitun dan basil serta apel yang diiris, serta air dengan perasan jus lemon segar
- sabtu: melon mania smoothie serta halibut direbus dingin.
Tentunya menu untuk diet di atas bisa disesuaikan dengan menu di bulan ini bagi yang berpuasa.

Diskusi
Meski pemaparan metode Paleo-Diet cukup meyakinkan dan tampaknya didukung dengan data-data dan observasi yang (konon) ilmiah, namun saya kira ada metode diet lain yang juga cukup kuno dan pernah diujicobakan pada 3 pemuda Israel. Dan mereka akhirnya menjadi para penasihat raja yang cerdas, handal dan terpercaya, walaupun mereka adalah orang-orang buangan.
Bagaimana kisahnya?

11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:
12 "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;
13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."
14 Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.
15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.

Jika Anda berminat untuk mencoba menerapkan puasa Daniel tersebut, silakan ikuti beberapa tips yang diberikan di (7). Intinya adalah, Anda hanya boleh makan sayur dan buah-buahan dan minum air putih selama diet Daniel tersebut.
Sejujurnya, saya belum mencoba metode diet 21 hari seperti dalam Kitab Daniel pasal 1 dan saya juga belum berhasil menurunkan bobot saya menjadi kurang dari 80. Namun setidaknya bagian abstrak sebuah laporan di Biomedcentral ini cukup menarik untuk disimak:

*Background: The Daniel Fast involves dietary modification similar to a purified vegan diet. Although improvements in several health-specific biomarkers have been noted with this plan, the removal of animal products results in a significant reduction in both dietary protein and saturated fatty acid intake, which results in a loss of lean body mass and a reduction in HDL-cholesterol.

*Methods: We assigned 29 men and women to either a traditional or modified Daniel Fast for 21 days and measured anthropometric and biochemical markers of health pre and post intervention. The modified Daniel Fast was otherwise identical to the traditional plan but included one serving per day of lean meat and dairy (skim milk), providing approximately 30 grams per day of additional protein.

*Results: Compared to baseline, both plans resulted in similar and significant improvements in blood lipids, as well as a reduction in inflammation.

*Conclusions: Modification of dietary intake in accordance with either a traditional or modified Daniel Fast may improve risk factors for cardiovascular and metabolic disease. (12)

Penutup
Meskipun belum konklusif, namun artikel singkat ini kiranya dapat sedikit membantu memperjelas berbagai informasi seputar metode diet yang sehat, khususnya dengan membandingkan dua metode kuno yaitu diet Paleo dan diet Daniel. Semoga berguna bagi pembaca sekalian.**

Versi 1.0: 19 mei 2017, pk. 10:52
Versi 1.1: 8 juni 2017, pk. 17:43
VC

**Note: terimakasih buat seorang sahabat di HK yang mendorong saya agar lekas menyelesaikan artikel ini.

Referensi:
(1) Loren Cordain. The Paleo Answer: rahasia diet purba. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2015.
(2) Eric Manheimer. First systematic review of Paleo diet. Url: http://thepaleodiet.com/first-systematic-review-of-the-paleo-diet/
(3) http://hariansehat.com/tata-cara-melakukan-diet-ocd-agar-berhasil/
(4) http://wolipop.detik.com/read/2012/04/27/153822/1903451/849/dengan-akupunktur-berat-badan-bisa-turun-1-kg-tiap-minggu
(5) https://www.liposuction.com/
(6) http://www.bbc.com/news/world-europe-35130792
(7) Tips for the Daniel Fast. Url: http://www.lynwoodbc.org/Websites/lynwood/images/The_Dawning/Daniel_Fast_Info.pdf
(8) http://www.webmd.com/diet/a-z/paleo-diet
(9) http://ultimatepaleoguide.com/files/2012/05/Paleo-Diet-Food-List-PDF.pdf
(10) http://daniel-fast.com/
(11) http://danielfastresearch.com/?page_id=17
(12) http://lipidworld.biomedcentral.com/articles/10.1186/1476-511X-12-114


Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Computation

JGLT

JGLT

Shalom, selamat siang saudaraku. Beberapa bulan yang lalu, seorang sahabat di gereja memberikan saya sebuah oleh-oleh dari perjalanannya.* Oleh-oleh tersebut berupa buku yang cukup penting karya W.R. Telford berjudul the New Testament.(1)
Sejujurnya, hingga sekarang saya baru membaca beberapa lembar dari buku tersebut.

Nama YHWH
Namun buku tersebut baru terasa sangat berguna akhir-akhir ini, terutama karena dalam 2 minggu terakhir ini ada diskusi yang cukup hangat dalam sebuah grup di whatsapp berkisar tentang bagaimana cara terbaik untuk menyebut the Supeeme God: apakah Allah, YHWH, atau Yahweh. Diskusi ini lalu dihubungkan dengan pertanyaan: manakah terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia yang paling dapat dipertanggungjawabkan baik secara teologis maupun penafsiran literal?***
Di antara para peserta diskusi, ada yang menyatakan bahwa terjemahan LAI 1974 agak kompromistis, dan mereka merasa bahwa terjemahan yang paling baik adalah yang disebut ILT, ILT3 atau MILT (modified indonesian literal translation). Namun tidak kurang juga yang menyanggah bahwa terjemahan LAI justru sudah tepat, malahan versi ILT justru memasukkan kata Yahweh dalam teks PB, yang sulit untuk dipertanggungjawabkan secara literal. Dengan kata lain, ILT atau MILT meski bersumber dari Alkitab terjemahan Jay Green almarhum, namun justru dalam Alkitab versi Jay Green tidak ada kata Yahweh dalam PB. Alkitab Jay Green kerap disebut KJ3.
Kalau mau lebih tajam, tampaknya tim MILT yang kalau tidak keliru dipimpin oleh Pdt. Yakub Sulistyo justru telah bersikap tidak konsisten, yaitu dengan cara melibatkan pra-anggapan dengan cara memasukkan Hebrew New Testament sebagai rujukan mereka dalam menerjemahkan PB. Bukanlah ini sama saja dengan melakukan "eisegesis," ketimbang eksegesis?

Respon
Namun karena saya merasa bahwa itu bukan bidang kompetensi saya, maka saya menahan diri untuk tidak berkomentar dalam diskusi yang ramai tersebut, sampai kemarin malam baru akhirnya saya memutuskan untuk mulai menyuarakan pendapat saya kira-kira sebagai berikut (sudah diedit sedikit):

"Shalom rekan-rekan yang baik, izinkan saya urun rembug sedikit. Saya memang bukan ahli bahasa Ibrani, tapi pernah ikut dalam proyek penerjemahan Alkitab. Saya sependapat bahwa secara teknis tidak masalah jika ILT ingin mengembalikan TUHAN menjadi YHWH sesuai teks ibrani. Tapi itu hanya untuk PL.
Kalau untuk PB, jika ILT mau menggunakan YHWH untuk menggantikan Kurios, itu hanya berdasarkan "asumsi" bahwa dulu teks PB ditulis dalam bahasa Ibrani. Namun diduga bahwa sebagian PB ditulis dalam Aramaik, dan sebagian lagi dalam Greek Koine.
Lagipula itu merupakan bagian dari kontekstualisasi Injil untuk kebutuhan saat itu. Bukankah kita membaca:
a. Yesus memanggil Bapa dalam bahasa Aram
b. Yesus berseru: Eloi, Eloi lama sabakhtani
c. Paulus memperkenalkan YHWH bangsa Israel kepada orang athena menggunakan konsep yang sudah mereka kenal: Agnostos Theos... Bukan YHWH.
Sekali lagi, bukan bermaksud lancang kepada para senior, namun sebaiknya kita belajar dari Rasul Paulus, jangan mengibranikan orang Indonesia, namun mari menyeberangkan konsep YHWH ke dalam alam berpikir Indonesia. Mungkin nama panggilan: "Gusti Romo" cukup memadai."

Penutup
Pembaca dipersilakan memutuskan sendiri dari diskusi di atas, mana terjemahan yang lebih pas. Hanya saja hendaknya pilihan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan akal sehat dan hati nurani yang murni, bukan untuk kepentingan menjual buku senilai $7-$10.
Dan bagi tim penerjemah LAI yang kabarnya sedang menggodok versi revisi terhadap Alkitab LAI edisi 1974, mungkin sebaiknya juga mempertimbangkan terjemahan edisi JGLT/KJ3 dan juga NET Bible yang memasukkan ribuan catatan kaki tentang sumber-sumber yang masih diperdebatkan.
Kebetulan saya menyimpan naskah NET Bible dalam versi MS Word, jika ada yang berminat silakan menghubungi, nanti saya akan emailkan.*
Sebagai catatan penutup, sebaiknya kita tidak terlalu terjebak dalam diskusi yang berkepanjangan tentang mana terjemahan yang paling benar. Justru kita mesti memperhatikan bahwa generasi Z dan milenial bisa hilang jika tidak dikembangkan Alkitab yang sesuai untuk dunia mereka.
Salah satu langkah yang bisa saya usulkan adalah menerjemahkan beberapa edisi Alkitab Manga ke dalam bahasa Indonesia. Kiranya itu akan membantu menjembatani jurang komunikasi antar generasi.

Versi 1.0: 27 juni 2017, pk. 12:52
VC

Catatan:
*terimakasih buat mas Rudeng.
**kebetulan penulis pernah ikut sebagai salah satu editor dalam suatu proyek penerjemahan Alkitab, tapi bukan MILT.
***terimakasih kepada para peserta diskusi di grup Iluminasi yang telah memperluas wawasan penulis.

Referensi:
(1) W.R. Telford. The New Testament. 2nd ed. London: Oneworld publications, 2014.
(2) https://dedewijaya.wordpress.com/2016/05/16/11-alkitab-indonesia-yang-perlu-anda-tahu/


Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Computation

Sekularisme

Sekularisme

Shalom, saudara-saudariku yang terkasih dalam Yesus Kristus. Izinkan saya kali ini menulis sedikit tentang sekularisme dalam pendidikan dan juga dalam gereja. Sekularisme (atau sekulerisme) dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan.(1) Bagaimana menurut pendapat Anda, cocokkah paham sekularisme diterapkan di negeri Pancasila ini?

Sekularisme dalam Pendidikan
Sekilas hal ini tampak baik-baik saja, namun implikasinya sungguh luas, misalnya dalam bidang pendidikan tampak ada indikasi di beberapa kampus ke arah menghilangkan matakuliah pendidikan agama. Bahkan saya mendengar bahwa di kota kami, ada kampus swasta yang cukup terkenal tidak mengizinkan aktivitas persekutuan mahasiswa di lingkungan kampus dengan berbagai alasan.
Kira-kira sebulan lalu saya membaca berita online bahwa ada politisi yang memang menganjurkan agar pelajaran agama dihapuskan dalam kurikulum sejak sekolah dasar, dengan alasan agar bangsa ini lebih cepat maju seperti Singapura atau Australia.
Pada hemat saya, negeri ini telah menetapkan dasar negara yakni Pancasila yang berarti mengakui sila keTuhanan yang Maha Esa, dengan kata lain asas tersebut merupakan jalan tengah di antara dua ekstrem yakni negara agama dan negara sekuler.
Memang di negara-negara maju, paham sekularisme kerap diterapkan bahkan hingga ke titik ekstrem. Misalnya dalam film berjudul "God is not dead seri 2", dikisahkan tentang seorang guru SMA yang menjawab pertanyaan dari seorang siswanya tentang apakah gerakan yang dipelopori Gandhi dan Martin Luther King, Jr. memang terinspirasi dari Khotbah di atas Bukit yang diajarkan Yesus? Guru tersebut menjawab dengan antusias bahwa memang gerakan aksi tanpa-kekerasan mereka terinspirasi dari ajaran Yesus, namun karena jawaban tersebut dia harus menghadapi sidang yang panjang yang mempertanyakan pandangan religiusnya.(2)
Seorang profesor yang saya kenal bercerita hal yang serupa, yakni seorang guru SMA yang menolak mengajarkan teori evolusi karena dia adalah seorang kristen yang taat. Dan pengadilan mengatakan bahwa dia dibayar untuk mengajarkan Ilmu alam, termasuk di dalamnya teori evolusi.
Mungkin permasalahan tidak akan sebegitu rumit, jika guru tadi juga diijinkan untuk mengajar teori evolusi melainkan juga bagaimana pandangan iman kristennya tentang penciptaan, sehingga siswa dapat memilih pandangan mana yang lebih baik. Persoalannya, seringkali guru dilarang bercerita tentang pandangan imannya dan kitab suci, kecuali di kelas agama.
Hal ini juga merupakan salah satu keprihatinan yang disampaikan oleh Rabbi Jonathan Cann dalam pidatonya menjelang pelantikan Donald Trump sebagai presiden. Rabbi tersebut antara lain mengatakan bahwa selain Israel, hanya Amerika negara yang menjadi besar karena membawa nama Tuhan dalam konstitusinya.(3) Bahkan matauang Amerika bertuliskan: "Dalam Tuhan kami percaya." Namun ironis sekali, situasi pendidikan di AS sangat mengkhawatirkan, karena sepertinya hukum negara mengesahkan untuk mengeluarkan Tuhan dari ruang-ruang kelas dan perguruan tinggi.
Cahn mengimbau agar Trump dapat mengijinkan kembali diskusi mengenai Tuhan dan penciptaan oleh para guru dan dosen tanpa harus takut dibawa ke pengadilan. Tentu maksudnya adalah agar teori penciptaan diberikan ruang sebagaimana dengan teori evolusi.
Dalam tradisi ilmiah modern, khususnya dalam bidang sosiologi dan antropologi, juga dikenal prinsip sekularisasi yang sama, yang dikenal sebagai "ateisme metodologis." (4) Prinsip ini diperkenalkan oleh Peter L. Berger, seorang sosiolog terkemuka. Intinya, kajian dan penelitian tentang kepercayaan suku-suku kuno tidak boleh melibatkan unsur iman yang bersifat irasional.
Dalam ilmu sejarah, juga dikenal prinsip bahwa sejarah mesti dipelajari sebagai proses yang sepenuhnya bersifat ilmiah dan rasional. Jadi semua unsur mitologi mesti dikeluarkan dari diskusi sejarah. Mungkin ini salah satu penyebab mengapa teolog-teolog abad 18 dan 19 seperti F.C. Baur mengajarkan teori dialektika sejarah untuk menjelaskan sejarah gereja perdana. Juga Bultmann menganjurkan untuk melakukan "demitologisasi" terhadap narasi-narasi PB.
Dalam ilmu-ilmu alam seperti biologi dan fisika, prinsip ateisme metodologis juga tampaknya merupakan aturan meski tidak tertulis. Karena itu ilmuwan ateis fundamentalis seperti Richard Dawkins sering mengatakan bahwa menjadi seorang ateis merupakan salah satu prasyarat untuk menjadi ilmuwan yang serius. Benarkah demikian? Cobalah membaca buku Prof. Alister McGrath: The Dawkins delusion.(5)

Sekularisme dalam Gereja
Proses sekularisasi tampaknya juga terjadi dalam praktek gerejawi kita. Yang saya maksudkan tidak hanya dampak negatif dari teologi kemakmuran, teologi sukses dan lain-lain dalam kerangka berpikir kharismatik. Namun, juga tampaknya ada praktek sekularisasi dalam hidup bergereja di gereja-gereja arus utama.
Salah satu contoh, gereja-gereja arus utama tampaknya menghindari diskusi tentang kesembuhan Ilahi, dan mengklaim bahwa teknologi medis merupakan cara yang digunakan Tuhan untuk menyembuhkan manusia. Tampaknya ini agak dipengaruhi oleh rasionalisme barat. Walaupun demikian, penulis dari Fuller Seminary seperti C. Peter Wagner (alm.) telah menulis buku tentang munculnya pelayanan kesembuhan di gereja-gereja gelombang ketiga.
Hal lain yang patut dicermati adalah gereja-gereja arus utama agak alergi untuk membicarakan tentang pertumbuhan jemaat. Entah bagaimana dengan gereja Anda, namun di gereja tempat saya bernaung, istilah yang digunakan adalah "pembangunan jemaat."
Mesti diakui, bahwa istilah PJ pada awalnya dikenal dengan istilah Pembangunan Gereja ("kerkopbouw") di kalangan Nederlandse Hervormde Kerk pada awal tahun 1930an.(6)
Memang istilah PJ kerap dipertentangkan dengan gerakan pertumbuhan gereja yang antara lain dimotori oleh Donald McGavran dan Rick Warren, namun saya memperoleh jawaban yang agak berbeda ketika menanyakan hal ini kepada seorang pendeta senior: Dr. Joas Adiprasetya.* Beliau memang sempat memposting di fb tentang ketidaksetujuan akan konsep pembangunan jemaat karena diwarnai oleh sekularisme di gereja-gereja Belanda, namun beliau juga tidak sependapat dengan model pertumbuhan gereja. Demikian jawaban beliau via sms:

"Saya tidak suka dengan church growth. Yang saya usulkan lebih ke model-model yang muncul dari congregational studies."

Sejauh ini penulis hanya menemukan sebuah paper yang membahas tentang studi kongregasional, dari John Williams.(7) Mungkin studi-studi kontemporer tentang kongregasional bisa dibandingkan juga dengan pemikiran tentang kesehatan gereja.(8)

Penutup
Ada beberapa hal yang kiranya layak untuk dicatat bagi para pemimpin di gereja-gereja:
a. Para pimpinan gereja maupun lembaga pendidikan kristen hendaknya lebih peka akan praktek-praktek sekularisme dalam institusi mereka, yang mungkin tidak cocok dengan semangat kristiani.
b. Para pimpinan sinode kiranya lebih peka akan dampak sekularisme yang merupakan warisan gereja-gereja induk ketika proses Zending dahulu, termasuk penggunaan konsep pembangunan jemaat (PJ) dalam tata gereja.
c. Para pimpinan gereja, baik dari denominasi arus utama, karismatik-pentakostal, maupun gelombang ketiga dan keempat, kiranya membuka diri akan perkembangan pemikiran seputar pertumbuhan kongregasional dan kesehatan gereja, berdasarkan studi-studi yang lebih cocok untuk kondisi di negara dunia ketiga dan Asia.
Kiranya tulisan ini dapat sedikit menyumbang ke arah diskusi yang lebih sehat seputar pertumbuhan dan kesehatan gereja.

versi 1.0: 5 agustus 2017, pk. 21:56
VC

*Catatan: terimakasih atas tanggapan dari bp. Pdt. Dr. Joas Adiprasetya

Referensi:
(1) https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekularisme
(2) https://en.m.wikipedia.org/wiki/God%27s_Not_Dead_2
(3) https://harituhan.wordpress.com/2017/01/28/kata-kata-nubuat-atas-obama-dan-amerika-pada-hari-pelantikan-donald-trump/
(4) http://www.academia.edu/8634356/Must_a_Scholar_of_Religion_Be_Methodologically_Atheistic_or_Agnostic
(5) http://svetlost.org/podaci/the_dawkins_delusion.pdf
(6) Purboyo W. Susilaradeya. Pertumbuhan gereja atau pembangunan jemaat? dalam Bergumul dalam warisan tradisi, editor: Natanael Setiadi.
(7) John Williams. Congregational studies as resource for mission-shaped church. Url: https://biblicalstudies.org.uk/pdf/anvil/26-3_243.pdf
(8) Scott B. McKee. The relationship between church health and church growth in evangelical presbyterian church. Url: http://place.asburyseminary.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1185&context=ecommonsatsdissertations&sei-redir=1


Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Computation

Trinitas

Trinitas

Teks: Kej. 1:1-2:4, Mat. 28:16-20

Shalom, selamat pagi saudaraku. Minggu ini kita memasuki pekan Trinitas dalam kalender gerejawi. Minggu Trinitas dalam kalender gerejawi adalah satu hari minggu setelah perayaan Pentakosta. Jadi ini saat yang tepat untuk menulis sedikit untuk meluruskan dan menjawab beberapa pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh para saudara dan sahabat yang non-Kristen mengenai konsep Trinitas.
Doktrin Trinitas adalah sangat penting bagi iman Kristen, meskipun orang-orang Kristen sendiri acapkali mengalami kesulitan untuk mengerti hal ini. Sebenarnya, kesalahpahaman tersebut sering terjadi karena kita berusaha memahami Allah secara matematis. Padahal, mungkinkah kita menghitung Tuhan yang omnipresent? Konsep tentang identitas matematis lalu menjadi tumpul.
Secara garis besar, setidaknya ada 5 hal yang kerap ditanyakan berhubungan dengan Trinitas:
a. Benarkah Trinitas baru dikenal pada abad ke-3?
b. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas pada PB?
c. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas dalam PL? Apakah teologi Trinitas dapat diperdamaikan dengan monoteisme Israel?
d. Bagaimana memahami Yesus sebagai Anak Allah namun tetap menjunjung tinggi keesaan Allah?
e. Bagaimana relasi Yesus sebagai Firman Allah dengan Allah Bapa?
Artikel ini akan berupaya membahas beberapa pertanyaan tersebut berdasarkan beberapa sumber yang tersedia pada penulis, selain dari sumber googling. Penulis berusaha memaparkan sejelas dan seringkas mungkin pokok-pokok iman Kristen tentang Trinitas, dengan sedapat mungkin meminimalkan penggunaan istilah-istilah filosofis yang sulit dimengerti.
Perlu ditegaskan bahwa artikel ini ditujukan untuk membantu meluruskan berbagai kesulitan dalam memahami konsep Trinitas, namun tentunya tidak akan menjawab semua keberatan yang mungkin muncul. Mari kita mulai.

a. Benarkah Trinitas baru dikenal pada abad ke-3? (8)
Salah satu tuduhan yang kerap dilontarkan adalah bahwa Trinitas adalah gagasan abad ke-3 dan tidak ada landasannya dalam Alkitab. Benarkah demikian?
Meski memang doktrin Trinitas baru diformulasikan dalam konsili Nicea pada 325AD, lewat sebuah konsili yang diadakan oleh Kaisar Constantine, dan lalu diteguhkan dalam Konsili Konstantinopel (381AD), namun konsepnya sesungguhnya bersumber dari Alkitab, termasuk dalam PL secara parsial. Pewahyuan lengkap muncul di PB.
Dalam konsili Nicea, para delegasi setuju bahwa Tuhan eksis dari kekekalan sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dari konsili ini lahirlah Pengakuan Iman Nicea. Kita bisa merangkum pengajaran Alkitab ke dalam 3 pernyataan:
(1) Tuhan adalah 3 pribadi/person
(2) Setiap pribadi adalah Tuhan seutuhnya
(3) Hanya ada satu Tuhan (Ul. 6:4)
Trinitas sebagai tiga pribadi Tuhan yang sepenuhnya setara, harus dengan hati-hati diseimbangkan dengan kesatuan Tuhan. Terminologi yang lebih akurat untuk dipakai menjelaskan hal ini adalah: "Tuhan Trinitas."

b. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas pada PB?
Meski ada beberapa teks yang dapat dirujuk, secara sederhana ada 2 teks di mana ketiga figur Trinitas dinyatakan secara paling jelas, berkaitan dengan Injil Sinoptik:

(1)Teks Mat. 28:19
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,"
Jelas dalam ayat ini bahwa Yesus memerintahkan para murid untuk membaptis dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus. Perintah Yesus tersebut ingin menekankan adanya ketunggalan karya Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Ketiganya tidak dapat dipisah-pisahkan berdasarkan batasan ruang dan waktu. Ketiganya saling berpartisipasi untuk mewujudkan karya Allah yang sempurna bagi ciptaan-Nya.(12)

(2) Teks Luk. 3:21-22
21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Kiranya cukup jelas dalam teks ini bahwa ada 3 pribadi yang terlibat: Allah Bapa yang bersabda, Yesus (Allah Anak) yang sedang dibaptis, dan Roh Kudus yang turun ke atas Yesus.

c. Adakah petunjuk kuat akan Trinitas dalam PL? Apakah teologi Trinitas dapat diperdamaikan dengan monoteisme Israel?
Ada beberapa petunjuk dalam PL yang menyiratkan Trinitas walaupun tidak se-eksplisit dalam PB:

(1) Teks Kej. 1:1-3
2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Dari teks ini, para teolog menyimpulkan bahwa Trinitas terlibat secara utuh dalam proses penciptaan: Bapa yang berkarya, Roh Allah yang mengerami, dan Firman Allah yang melaksanakan.
Kisah penciptaan yang terdapat dalam Kejadian 1 menggambarkan betapa indahnya relasi yang terjalin di dalam Allah Trinitas. Pdt. Joas Adiprasetya mengatakan bahwa penciptaan alam semesta adalah kehendak Allah untuk membagikan apa yang dialami oleh ketiga pribadi tersebut. Alam semesta tidak diciptakan oleh Sang Bapa sendirian. Semua karya Allah di dalam dunia adalah karya bersama ketiga pribadi Allah. Jadi, semua itu berlangsung di dalam Sang Anak. Ia menjadi penampung seluruh karya Ilahi. Bandingkan dengan hymne Kristus dalam Kol. 1:15-17 berikut:
15 "Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."

(2) Teks Kej. 1:26
26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Meski teks ini oleh para ahli blblika biasa ditafsirkan sebagai bentuk ungkapan jamak sebagai sapaan penghormatan (pluralis majestatis), namun sebenarnya juga tidak menutup kemungkinan penafsiran bahwa memang yang dimaksud dengan "Kita" di sini adalah pribadi Allah yang esa sekaligus jamak. Mungkin ini salah satu dasar yang kuat akan konsep "complex monotheism."

(3) nama Elohim, walaupun merupakan nama diri Tuhan yang esa (singular), namun secara gramatikal bermakna jamak (plural). Ini menyiratkan pemahaman Israel akan kejamakan yang tunggal dari Tuhan (plural identity), mirip dengan Kej. 1:26.

(4) ada juga banyak orang yang berusaha membuktikan bahwa teks Ul. 6:4 yang berbunyi sebagai berikut:
"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! "
Bahwa ikrar Israel yang biasa disebut Shema tersebut lalu diklaim oleh sebagian orang sebagai petunjuk akan plural identity, karena kata "echad" bukan berarti satu yang numeris (bilangan), karena untuk satu yang bersifat bilangan ada kata Ibrani yang lain yaitu "yachid."
Sejujurnya saya bukan ahli bahasa Ibrani, jadi saya tidak memastikan apakah benar demikian halnya, namun saya telah menanyakan hal ini kepada 3 orang hamba Tuhan dan saya mendapat 3 jawaban yang berbeda sebagai berikut:*
- editor LAI: echad rasanya tak seperti itu. Satu, tunggal. Kalau Elohim ya, satu tapi seperti jamak.
- pendeta senior GKJW: echad dalam ul. 6:4 itu satu dalam kerangka omni-present bukan locally present.
- pendeta muda: kata echad bentuknya plural, satu bukan matematik, lebih Keluar ada unity, yang sederajat sama dalam keberadaannya mungkin kalau dalam ciptaan seperti air, udara, api.
Untuk diskusi yang lebih lengkap, pembaca yang berminat akan diskusi seputar makna kata echad dipersilakan melihat (1)-(7).

d. Bagaimana memahami Yesus sebagai Putera Allah namun tetap menjunjung tinggi keesaan Allah?(8)
Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa Yesus adalah Putra Tuhan. Yesus adalah batu penjuru dan pusat iman kita. Di dalam Dialah terletak keyakinan kita.
Kedua gelar-Nya, Putra Tuhan dan Firman Tuhan, memastikan bahwa kita memahami Dia sebagai manifestasi personal keilahian, dan yang setara dengan Bapa. Dia adalah ekspresi akurat dari kemuliaan dan pribadi Tuhan sendiri. Yesus tidak hanya serupa dengan Bapa-Nya, tetapi Ia pun "satu substansi dengan Bapa-Nya." Dia dan Bapa adalah satu. Ia digambarkan sebagai Sang Firman, pre-eksistensi Kristus, dalam suatu relasi yang unik dengan Bapa. Simaklah dua ayat berikut untuk lebih memahami Yesus:

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran." (Yoh. 1:14)

"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,..." (Kol. 2:9)

e. Bagaimana relasi Yesus sebagai Firman Allah dengan Allah Bapa?(8)
Kata "diperanakkan" (begotten), bukan "dibuat" (made) dipakai untuk menggambarkan kedatangan Kristus ke dalam dunia. Hal ini mengindikasikan bahwa Ia bukan diciptakan, sebagaimana halnya para malaikat. Di sini kita bisa melihat natur kekal ketuhanan Kristus. Ia adalah Putera Tuhan bahkan sebelum waktu dimulai.
Dalam Yoh. 1:18 kita membaca:
"Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. "

Yoh. 17:5 mengatakan:
"Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada."

Dan dalam I Yoh. 4:9 kita membaca:
"Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya."

Dalam Yohanes 1:1, istilah "logos" atau "firman" atau "kalam" diaplikasikan kepada pribadi yang sama.
Hubungan ke-Putra-an Ilahi Yesus sebagai Firman Allah itu, dalam tulisan-tulisan patristik, yang antara lain dari murid-murid para rasul sendiri, lalu direnungkan, didalami dan direfleksikan dalam kehidupan iman gereja pada zamannya. Permenungan itu, sudah dimulai sejak era kekristenan yang paling dini, seperti tampak dalam doa kesyahidan Mar Polikarpus, seorang murid rasul Yohanes, yang memuji Allah Bapa dan Yesus, Sang Imam Surgawi yang kekal, serta memuliakan Roh Kudus-Nya.(9)**
Begitu juga, Mar Ignatius al-Anthaki (67–100M), murid langsung Rasul Petrus dan Patriarkh gereja Antiokhia, yang menulis lebih konseptual: "Sesungguhnya Allah itu Esa, Ia telah menyatakan Diri-Nya sendiri melalui Yesus Kristus Putra-Nya, yaitu Firman-Nya yang keluar dari keheningan kekal." Dalam suratnya kepada orang-oang Efesus, Mar Ignatius juga menyebut Yesus sebagai "Manunggaling kawula Gusti."(en anthropo theos).(9)
Dalam konteks inilah penegasan akan keilahian Yesus harus kita pahami, bahwa frase-frase kontra Arian dalam pengakuan iman Nicea antara lain berbunyi:
"Putra Allah yang tunggal yang lahir dari Sang Bapa yang sehakekat dengan Dzat Sang Bapa...dilahirkan, tidak diciptakan, satu dengan Sang Bapa dalam Dzat-Nya, yang melalui-Nya segala sesuatu baik di langit dan di bumi telah diciptakan."(9)
Pembaca yang agak sulit memahami bagaimana proses fisika dari Sabda Tuhan dapat menjadi benda-benda langit, mungkin akan merasa terbantu dengan artikel saya yang mencoba memahami Yoh. 1 dalam terang ilmu "cymatic" (visible sound). Lihat (10).

Penutup
Secara ringkas, para bapa gereja membayangkan Trinitas bagaikan kesatuan sebuah kelompok tari yang bergerak saling melingkar, berjejalin, berkelindan membentuk kesatuan yang harmonis nan indah. Gagasan tentang tarian Trinitas yang indah tersebut kerap disebut "perichoresis."(12) Lihat juga (13)(14).
Sebagai catatan akhir, meski penulis bukanlah ahli bahasa, namun tidaklah sulit untuk menemukan padanan dari ide tentang kesatuan yang kompleks-plural itu setidaknya dalam 3 hal berikut:
(a) uncountable noun: dalam bahasa Inggris misalnya, air atau kopi tidak dapat dihitung, jadi untuk menyebut digunakan, jadi digunakan ungkapan: a glass of water atau a cup of coffee dst
(b) plural unity: misalnya dalam ungkapan sehati, sepikir, seia sekata, sekeluarga dst tersirat makna sekumpulan yang menjadi satu.
(c) unity in diversity: ide keesaan gereja, ungkapan "bhinneka tunggal ika" juga memuat ide akan kesatuan dalam keberbedaan. Lihat artikel penulis (11).
Demikianlah pemaparan sederhana di atas kiranya dapat menolong pembaca untuk lebih memahami konsep Trinitas. Sekali lagi perlu ditegaskan di sini, bahwa artikel ini ditujukan untuk membantu meluruskan berbagai kesulitan dalam memahami konsep Trinitas, namun tentunya tidak akan menjawab semua keberatan yang mungkin muncul.
Jika ada hal-hal yang masih samar atau belum begitu jelas, silakan Anda cari seorang pendeta di daerah Anda yang mau berdialog dengan Anda. Namun jika tidak ada, silakan Anda berdoa mohon pencerahan langsung dari Gusti Allah. Ia akan menjawab Anda jika Anda memohonkan doa dengan bersungguh-sungguh. Tuhan menyertai langkah Anda. Jbu

Versi 1.0: 10 juni 2017, pk. 16:49
Versi 1.1: 14 juni 2017, pk. 18:29
Versi 1.2: 15 juni 2017, pk. 3:05
VC

catatan:
* terimakasih kepada Dr. Paskalis Edwin, Pdt. Chrysta Andrea, dan pak Iran
** terimakasih kepada Mas Bambang Noorsena.

Referensi:
(1) http://torahofmessiah.org/meaning-of-elohim-echad/
(2) http://www.bible.ca/trinity/trinity-oneness-unity-yachid-vs-echad.htm
(3) http://www.christianissues.biz/pdf-bin/trinity/theechadofgod.pdf
(4) http://www.messianictorah.org/en/pdf/tricha-1.pdf
(5) http://ncbf.homestead.com/What_does_the_Hebrew_word_echad_mean.pdf
(6) http://www.whoisjesus.com/echad.html
(7) http://examiningthetrinity.blogspot.co.id/2011/04/echad-one.html
(8) Rosemary Sookhdeo. Breaking through the barriers. McLean: Isaac Publishing, 2010
(9) Bambang Noorsena. Answering Misunderstanding. Malang: Rumah Boekoe, 2016.
(10) Victor Christianto. A theo-cymatic reading of prolegomena of St. John's Gospel. Scientific God journal. Url: http://scigod.com/index.php/sgj/article/view/544/595
(11) Victor Christianto. Kesatuan dan perbedaan dalam gereja perdana. IJT vol. 2 no. 2. Url: https://journalteologi.files.wordpress.com/2015/02/05-ijt2-2-kesatuandanperbedaandalamgerejaperdana.pdf
(12) Pdt. Samuel Dian Pramana. Partisipasi yang sempurna. Panduan khotbah minggu 11 juni 2017 (Minggu Trinitas)
(13) Joy Ann McDougall. Pilgrimage of love: Moltmann on the Trinity and Christian life. Oxford: Oxford University Press, 2005.
(14) John Polkinghorne. Science and the Trinity: The Christian encounter with reality. Yale University Press, 2004.



Victor Christianto
*Founder and Technical Director, www.ketindo.com
E-learning and consulting services in renewable energy
**Founder of Second Coming Institute, www.sci4God.com
Http://www.facebook.com/vchristianto
Twitter: @Christianto2013, Line: @ThirdElijah, IG: @ThirdElijah
***books: http://nulisbuku.com/books/view_book/9035/sangkakala-sudah-ditiup
http://nulisbuku.com/books/view_book/9694/sastra-harjendra-ajaran-luhur-dari-tuhan-a5
http://www.unesco.chair.network.uevora.pt/media/kunena/attachments/731/ChristologyReloaded_Aug2016.pdf
http://fs.gallup.unm.edu/APS-Abstracts/APS-Abstracts-list.htm
http://independent.academia.edu/VChristianto
Http://researchgate.net/profile/Victor_Christianto/
http://www.amazon.com/Victor-Christianto/e/B00AZEDP4E
http://nulisbuku.com/books/view_book/9661/teologi-yesus-sobat-kita-10-artikel-dialog-antara-teologi-dan-sains
http://nulisbuku.com/books/view_book/9693/jalan-yang-lurus-manual-anak-anak-terang-a5
http://www.mdpi.com/journal/mathematics/special_issues/Beyond_Quantum_Physics_Computation

Warta jemaat Minggu, 12 Januari 2020